Rabu, 18 Juli 2012

TUHAN! TUHAN!




 "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Lukas 6 : 46

Di zaman Yesus, istilah Tuhan sangatlah bermakna. Ornag Yahudi menggunakan kata ini untk menandakan Allah yang Maha Kuasa. Ketika Kerajaan Romawi menundukkan Israel, merekapun menggunakan istilah itu, menggunakan kata lord (tuan) untuk menggambarkan Caesar. Jadi, Caesar adalah tuannya Kerajaan Romawi. Namun bagi orang Yahudi, hanya ada satu Tuhan, dan itu adalah Allah. Tuhan adalah istilah yang hanya diperuntukan bagi Allah. Setelah Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, banyak umat Kristiani kehilangan nyawanya karena menolak untuk  mengatakan, "Caesar adalah Tuhan".

Banyak calon murid-Nya mengiktui Yesus sementara Ia berjalan di pedesaan; mereka mendengarkan-Nya mengajar, namun tidak pernah melakukan apa yang dikatakan-Nya. Bersama dengan murid-murid yang sejati, orang-orang yang berpura-pura ini dengan beraninya memanggil Yesus sebagai Tuhan mereka. Yesus menegor mereka atas kemunafikan mereka; kata "Tuhan' begitu mudah mereka ucapkan, namun hidup mereka tidak berubah.  Mereka menyebut Yesus sebagai Tuan mereka, namun menolak menjadi hamba-Nya. Mereka tidak memberikan korban; mereka terus mengejar sasarannya sendiri; mereka terus menjalani hidup sesukanya sendiri. Begitu mereka berjumpa dengan Yesus, mereka ubah perbendaharan katanya, namun tidak mengubah nilai-nilai yang dianutnya. Yesus tidak terkecoh oleh pamer loyalitas mereka itu. Ia menyamakan mereka seperti orang bodoh yang membangun rumahnya dipasir tanpa mengadakan waktu untuk meletakkan dasar yang kuat. Pada mulanya, rumahnya tampak sama seperti rumah orang bijak, yang telah dengan hati-hati diletakkan di atas batu karang. Namun ketika angin dan hujan datang, rumah orang bodoh itu runtuh sementara rumah orang bijak itu tetap kokoh.
 Apakah Anda calon murid-Nya? Apakah Anda mengucapkan kata-kata yang menurut Anda ingin didengar oleh Yesus namun menolak melakukan apa yang diminta-Nya untuk Anda lakukan? Mungkin Anda telah cukup lama bergaul dengan murid-murid yang sejati, sehingga telah menggunakan perbendaharaan kata mereka tanpa menjadikan Yesus Tuhan Anda. Yesus ingin Anda memiliki lebih dari sekedar perbendaharaan kata yang baru. Ia ingin Anda memiliki kehidupan yang baru.

Sourece: The Experience - Henry & Richard Blackaby

Tidak ada komentar:

Posting Komentar