Rabu, 18 Juli 2012

3. HENDAKNYA KITA TIDAK MELUPAKAN WARISAN ADVENT YANG AJAIB



1.Pegangan Bagi Orang-orang Muda Generasi Abad ke 21 

Apakah masih ada sesuatu yang pasti, yang benar, dan yang tidak dapat disangkal ?  Siapakah yang sanggup menjawab pertanyaan ini ?  Siapa yang dapat menyatakan bukti-buktinya ?

Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya..” (Yohanes 12:37)

Yesus tidak dipercaya. Kata-kataNya tidak dipercaya. Tanda-tanda mujijatNya juga tidak dipercaya. Apa harapan kita untuk dipercaya orang ?

“Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.” (Yesaya 53:1-3)

Apakah kita berharap untuk dipercaya orang ?  Apakah kita mencari untuk dipercaya orang ?  Siapakah yang tidak merasa terhibur apabila usahanya dihargai oleh orang ?  Siapakah yang tidak merasa senang apabila himbauan-himbauannya didengarkan dan dituruti oleh orang ?  Yesus pun senang !  Masih ingat kisah seorang wanita yang dengan rasa takut-takut masih berani untuk mendekati Yesus hanya untuk menjamah jubahNya supaya ia dapat disembuhkan…dan Yesus merasa ada kuasa yang keluar dari dalam diriNya untuk menjawab kebutuhan wanita tersebut dan Yesus berkata dengan nada yang terhibur dan lembut dalam Markus 5:34 :

"Hai anak-Ku, IMANMU telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Walau pun begitu, Yesus tidak mencari orang-orang untuk dipercaya. PekerjaanNya adalah untuk memberitakan KEBENARAN dan memebebaskan orang dari kegelapan.

Tidak ada seorang pun yang dapat membuktikan kepada orang lain dari hal suatu pelajaran yang pasti benar dan yang tidak dapat disangkal. Yang dapat menentukan kebenaran adalah orang yang mendengarkan dan bukan orang yang mengajar. Faktor IMAN sangat penting dan sangat berperan dalam hal ini. Apabila seorang sudah tidak mau percaya, bukti-bukti apa pun atau mujijat-mujijat apa pun tidak akan membuatnya menjadi percaya. Begitu juga dengan generasi di mana kita hidup saat ini, khususnya orang-orang muda !  Kalau kita tidak mau percaya, maka tidak ada suatu kuasa pun yang dapat membuat kita menjadi percaya. Percaya timbul dari dalam hati, yaitu hati yang tulus dan jujur yang mau dan berani untuk mengaku yang benar adalah benar ! 


  1. Roh Suci Melatih Kita

Apa sebabnya bangsa Yahudi tidak mau mempercayai Yesus walau pun mujizat demi mujizat dan tanda demi tanda sangat jelas dan telah dihadapkan kepada mereka?  Mengapa Yesus masih ditolak dan tidak diakui oleh bangsa Israel modern sampai saat ini ? Karena mereka memandang secara fisik pada orangnya yang berbicara. Mereka mengenal Yesus sebagai anak Yusuf, keluarga tukang kayu yang miskin. Seorang pemuda yang tidak berbeda dengan mereka sendiri. Yesus tidaklah seorang yang tampan dan semarakNya pun tidak ada; Ia dihina dan dihindari orang dan orang menutup mukanya terhadap Dia. Yesus tidak masuk hitungan. Tanpa sadar bangsa Yahudi telah diajar oleh setan untuk melihat secara fisik atau sosial, demikian halnya dengan kita saat ini.

Roh Suci sedang melatih kita untuk tidak memandang orang secara fisik mau pun secara sosial. Roh Suci mendidik kita untuk menilai kebenaran di atas kebenaran. Roh Suci mendisiplin kita untuk menghargai apa yang mulia, yang adil, yang manis, yang sedap didengar dan yang terpuji atas dasar kemuliaan, keadilan, keindahan, kemanisan dan kepujiannya sendiri. Kecuali kita masuk ke dalam sekolah yang langsung diajar oleh Roh Tuhan, maka kita tidak akan berpengharapan di dunia ini. Kalau kita tetap mengijinkan setan untuk mendidik kita, maka kita tidak akan mengenal kebenaran dan tetap akan tinggal di dalam kegelapan. Kita akan menjadi orang-orang yang celaka, yang berhati busuk dan penuh dengan prasangka buruk yang merugikan diri kita sendiri mau pun orang lain. Kita akan datang menghadapi Firman Tuhan dengan tidak menyakini apa pun. Yang terbukti pun masih akan kita ragukan. Kita akan membuang yang indah sekali pun, karena rasa benci kita terhadap orang lain. Sering kita mungkin tidak mau datang ke gereja karena malas atau benci melihat orang yang mungkin menyakiti hati kita. Kita tidak mau berjabat tangan bahkan menoleh atau melihat pun tidak mau pada orang yang kita benci itu. Kita tidak mau mendengarkan pekabaran yang dibawakan oleh anggota-anggota awam sederhana yang tidak berpendidikan tinggi, kita maunya mendengarkan yang dibawakan oleh orang-orang yang sudah senior, berpendidikan tinggi dan mempunyai karisma. Janganlah kita bersikap seperti itu. Pendirian seperti itu tidak akan bermanfaat bagi diri kita sendiri. Kita harus mencari KEBENARAN dengan sungguh-sungguh, sebab hari penuaian sudah semakin dekat dan kita diwajibkan untuk menyalurkan kebenaran Allah kepada yang mau mendengar supaya boleh ikut serta dalam penuaian gandum-gandum dan bukan lalang-lalang !

Sehubungan dengan pekerjaan Roh Suci di dalam diri kita masing-masing, Pendeta Herbert E. Douglass dari Atlantic Union College dan Seventh Day Adventist Theological Seminary, menulis dalam bukunya ‘The End’ halaman 14 sebagai berikut :

Lima anak dara yang bodoh (Matius 25) tidak kurang tahu tentang kedatangan Yesus yang kedua kali dibandingkan dengan lima anak dara yang bijaksana. Sebenarnya, dalam segala hal, mereka adalah orang-orang Advent yang “baik”. Mereka mengenal teori kebenaran, dapat menjawab dengan baik di dalam kelas-kelas Sekolah Sabat atau di sekolah lanjutan atau perguruan tinggi pada saat ujian-ujian Alkitab; mereka malah dapat membuktikan kepada tetangga mereka bahwa hari ketujuh adalah Sabat dan bahwa Yesus akan segera datang kembali. Tetapi, anak-anak dara yang bodoh itu tidak memperkenankan cara berpikir mereka untuk mengubah cara hidup mereka !  Mereka tidak mengijinkan Roh Suci melakukan pekerjaanNya untuk mengubahkan hidup mereka agar supaya mereka dapat memantulkan sifat dan tabiat Kristus. Mereka tidak memiliki terang, mereka hanya memiliki teori pengetahuan semata-mata !”
   
Ungkapan tulisan di atas sepatutnya menyentuh hati sanubari kita masing-masing dan patut kita renungkan secara mendalam. Tulisan itu menyangkut diri kita semua yang mengaku sebagai umat sisa, umat Advent yang ‘baik’ yang selalu rajin datang ke gereja tiap Rabu malam, vesper, aktif dalam kegiatan Sekolah Sabat, acara khotbah, master guide, PA, dan lain sebagainya. Tidak peduli apakah itu para pendeta, para ketua majelis atau anggota majelis bahkan anggota-angota awam yang merasa dirinya “baik” sepatutnya merenungkan secara mendalam akan ungkapan tulisan di atas itu.
Kalau kita ingin ikut serta dalam perjamuan pernikahan Kristus seperti anak-anak dara yang bijaksana, maka pekerjaan yang paling mendesak untuk dikerjakan pada saat sekarang ini adalah membiarkan Roh Suci bekerja di dalam hati kita untuk mengajarkan sifat dan tabiat Kristus kepada kita !  Sabar kalau dihina, menerima dengan baik walau pun dicela, senyum di dalam walau pun dihantam, mau mengampuni walau difitnah; apakah semua sifat Kristus itu sudah kita rasakan ditanamkan di dalam diri kita oleh Roh Suci ?  Kalau hari kemarin belum, apakah hari ini sudah mulai kita rasakan sedikit ?  Mulai dapat melupakan diri sendiri dan memuliakan DIA ?

Saudara-saudara yang terkasih, inilah yang menahan kedatangan Kristus kembali ke dunia ini !  Kita tahu akan hal itu !  Kristus dapat saja menyelesaikan pekerjaan penginjilanNya dalam waktu satu hari apabila Ia kehendaki !  Kristus tidak perlu bantuan kita dalam pekerjaan itu !  Tetapi yang Yesus perlukan dan Ia sedang tunggu saat ini dari kita masing-masing adalah PENYERAHAN HATI kita kepada Dia. Inilah yang belum dikerjakan oleh umat Advent sebagai sidang yang terakhir di dunia ini !  Kita masih belum suka Yesus datang kembali !  Kita masih suka menonton film-film laga, horor dan lain-lain. Kita masih suka membaca novel-novel romantis. Gantinya kita membicarakan Kristus, kita masih suka membicarakan pertandingan sepak bola atau bulutangkis di hari Sabat. Kita masih suka membicarakan kelemahan-kelemahan atau keburukan-keburukan orang lain. Umat Advent masih sangat mengasihi dunia ini !  Umat Advent masih merasa sayang kehilangan rumahnya, mobilnya, simpanan depositonya, tanahnya dan sebagainya !  Benarkah demikian ?  Atau tidak benar ?  Di mana hati-hati kita yang mau jujur untuk dapat mengatakan yang benar itu benar?

Saudara-saudara, janganlah bersusah hati !  Tuhan mengetahui bahwa kita masih belum kuat untuk meninggalkan dunia ini. Tuhan tahu bahwa kita belum kuat meninggalkan rumah kita yang baru direnovasi. Tuhan tahu bahwa kita belum dapat bercerai dengan mobil dan sepeda motor kesayangan kita. Tuhan tahu bahwa kita masih belum bisa kuat meninggalkan gelar-gelar MBA, Phd, MM, atau jabatan-jabatan manajer kita. Tetapi apakah hati kita itu sudah cukup jujur untuk mau mengakui bahwa kita belum mengasihi DIA sebagaimana patutnya ?  Tahukah kita bahwa kita ini masih kelas nol kecil dalam sekolah kerohanian kita ?  Tahukah kita bahwa hati kita ini sangat busuk melebihi kain lara ?  Kalau kita tahu dengan kesungguh-sungguhan hati dan tidak mencari dalih atau alasan apa pun untuk membenarkan diri kita sendiri, barulah kita mempunyai pengharapan di hadapanNya ! 
Kalau hati kita sudah mulai dalam proses untuk kita kosongkan dari kebanggaan sendiri (walau pun belum kosong total) maka barulah Roh Suci dapat bekerja di dalam hati kita.

Apabila Roh Suci mulai diijinkan bekerja di dalam hati kita, maka kemenangan akhirnya ada di pihak kita ! Mari saudara-saudara, kita sudah tahu jalanNya !  kita sudah kenal kebenaranNya ! 

Ijinkanlah TUHAN BEKERJA MELALUI ROH SUCI untuk menyucikan hati kita mulai hari ini !


  1. Warisan Advent Untuk Dijadikan Pegangan Kita
    
Roh Suci hanya dapat bekerja menurut jalanNya sendiri. Roh Suci tidak dapat diperintah oleh manusia. Ia yang menabur dan meng-ilhamkan kebenaran. Ia yang menentukan sendiri Kebenaran yang mana yang tepat pada waktunya. Janganlah kita coba-coba menentukan apa yang akan menjadi makanan untuk hari ini dan apa yang bukan.

Pada jaman Nuh, pekabaran kebenaran Firman Tuhan adalah peringatan akan adanya air bah yang akan membinasakan seluruh isi dunia ini, dan barangsiapa yang mau percaya untuk diselamatkan harus masuk ke dalam bahtera Nuh. Pekabaran kebenaran jaman Nuh itu tidak dapat dikhotbahkan kepada bangsa Israel pada waktu ditawan bangsa Babel. Pada jaman Martin Luther, pekabaran kebenarannya adalah pembenaran melalui Yesus Kristus. Jangan berkhotbah tentang Sabat di jaman Luther. Pekabaran itu tidak akan dimengerti. Pada tahun 1844, muncul pekabaran Tiga Malaikat dengan panggilan untuk mengingat hari Sabat Tuhan kembali dan seruan untuk keluar dari Babel. Pekabaran ini akan diakhiri dengan seruan yang lebih KUAT lagi untuk keluar dari Babel !

Apakah kita akan ikut serta dengan Roh Suci dalam pekerjaanNya kalau kita sekarang ini menekankan pekerjaan ‘persatuan’ di antara umat Kristen sedunia dengan cara membuang dasar-dasar kebenaran Tuhan yang menjadi penyebab perpecahan ?  KEBENARAN akan menentukan temanya sendiri tepat pada waktunya. Roh Suci yang akan menjadi pengendalinya. Kita hanya perlu merendahkan diri dan percaya.

Mari kita perhatikan apa yang dituliskan oleh Pendeta Neal C. Wilson di dalam Adventist Review, 5 Agustus 1982 :

“Kedua belas batu yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal. Dan berkatalah ia kepada orang Israel, demikian: "Apabila di kemudian hari anak-anakmu bertanya kepada ayahnya: Apakah arti batu-batu ini? maka haruslah kamu beritahukan kepada anak-anakmu, begini: Israel telah menyeberangi sungai Yordan ini di tanah yang kering! --sebab TUHAN, Allahmu, telah mengeringkan di depan kamu air sungai Yordan, sampai kamu dapat menyeberang seperti yang telah dilakukan TUHAN, Allahmu, dengan Laut Teberau, yang telah dikeringkan-Nya di depan kita, sampai kita dapat menyeberang, supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu.” (Yosua 4:20-24)

Batu-Batu Peringatan

Dua belas batu itu berguna bagi peringatan untuk setiap generasi mendatang tentang pekerjaan-pekerjaan Allah yang besar dalam memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir ; pengeringan Laut Merah, tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari, dan penyeberangan sungai Yordan.
Bukan saja bangsa Israel, tetapi semua orang di dunia akan diingatkan kembali melalui tugu peringatan itu bagaimana campur tangan pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih dan penuh kuasa bagi umatNya yang Ia perhatikan dan yang telah membawa mereka ke tanahNya yang limpah dengan kekayaan.

Hamba Tuhan, Ellen White, menyatakan di dalam suratnya kepada A.G. Daniels, pada tanggal 1 Nopember 1903 :

“Berulang-ulang saya diperlihatkan bahwa pengalaman-pengalaman umat Allah pada masa lampau tidak boleh dianggap sebagai fakta-fakta yang usang dan sudah mati. Kita tidak boleh memperlakukan catatan-catatan pengalaman itu sebagaimana kita memperlakukan tanggalan tahun lalu. Catatan itu harus diingat, karena sejarah akan mengulangi dirinya sendiri.”

Dalam abad ke-19 Allah telah membangkitkan suatu umat, suatu perkumpulan rohani, untuk mengamarkan dunia akan kembalinya AnakNya dengan segera. Pengalaman-pengalaman mereka, pergumulan-pergumulan mereka, dan kemenangan-kemenangan mereka yang bukan merupakan fakta-fakta yang mati bagi kita. Semuanya berdiri sebagai tugu peringatan akan pimpinan Allah. “Batu-Batu’ itu berbicara kepada kita semua dewasa ini tentang pelopor-pelopor Advent yang mengabdi, yang mencurahkan jiwa raga mereka dalam menggali kebenaran, dan yang di bawah pimpinan Roh Suci telah menetapkan doktrin-doktrin Advent yang tersendiri yang telah menyatukan kita sebagai gerakan Allah yang menggenapi nubuatan untuk akhir jaman ini.

Pada waktu konferensi-konferensi Sabat yang diadakan dari tahun 1848 sampai dengan tahun 1850, para pelopor kita akhirnya memperoleh suatu pengertian yang jelas tentang hubungan Alkitab dengan pekabaran Malaikat yang Ketiga dalam Wahyu 14.

Mereka juga tiba pada penghargaan yang lebih mendalam tentang pekerjaan perantaraan Kristus di dalam ka’abah sorga bagi mereka.
Banyak waktu yang digunakan dalam berdoa dan penyelidikan Alkitab dengan sungguh-sungguh telah menyakinkan orang-orang Advent pertama yang menerima Sabat itu bahwa kedatangan Kristus secara harafiah masih di ambang pintu.
Dan juga pada waktu itu, saat mana mereka menetapkan pengertian mereka tentang hidup kekal yang bersyarat, kematian sebagai tidur yang panjang dan bebas dari mimpi, kebangkitan yang kedua, dan penghukuman dengan api pada oarng-orang jahat setelah masa 1000 tahun berakhir.

Sepanjang dalam perkumpulan mereka tersebut, hadirat Allah telah dinyatakan melalui pekerjaan-pekerjaan Ellen White, yang telah membantu dan memastikan “Batu-Batu” doktrin itu yang telah digali oleh para saudara se-kepercayaan dalam Firman Tuhan


“Pimpinan Tuhan sangat nyata, dan sangat ajaiblah pernyataan-pernyataanNya tentang apa yang benar,” begitulah ujarnya dalam mengingat masa lampau. “kebenaran demi kebenaran telah ditegakkan oleh Tuhan Allah di sorga. Apa yang benar pada waktu itu, adalah benar pada hari ini !”
Selected Messages 2, halaman 104.  


Tanda-Tanda Jalan Yang Tidak Dapat Disingkirkan

“Tanda-tanda jalan besar yang telah kita lalui tidak dapat dibuang begitu saja. . Walau pun barisan tentara-tentara neraka hendak berusaha membongkar dan merusak tanda-tanda itu dari landasan mereka, dan bersorak-sorai dalam anggapan bahwa mereka telah berhasil, tetapi nyatanya setan tidak berhasil. Tiang-Tiang Kebenaran atau Batu-Batu Kebenaran ini akan berdiri tegak seperti gunung-gunung yang kekal.”  (Evangelism 223)

Kita sebagai suatu umat dianjurkan supaya “Berdiri Teguh di atas panggung kebenaran yang kekal yang telah tahan ujian dan pencobaan. Kita harus berpegang teguh pada Tiang-Tiang kepercayaan kita yang pasti………. Dasar-dasar Kebenaran itu telah menjadikan kita sebagaimana kita ada. Pergantian waktu atau jaman tidak akan mengurangi arti dari dasar-dasar Kebenaran tersebut.”
(CWE. Hal 52)

Sebagaimana bangsa Israel memerlukan tanda-tanda peringatan tentang pimpinan Allah bagi mereka di masa lampau, demikian pula kita sebagai umat Allah yang sisa pada akhir jaman ini memerlukan tanda-tanda di sepanjang jalan agar kita dapat diingatkan, diberi semangat dan dikuatkan dalam perjalanan kita menuju ke Tanah Perjanjian.

“Sejarah pekerjaan Allah pada masa lampau perlu sering dihadapkan kepada umatNya baik muda mau pun tua.”  (6 T 365)

Pada jaman kita ini, di mana sejarah cenderung untuk diabaikan dan Tiang-Tiang Peringatan itu diremehkan sebagai ‘batu-batu biasa saja’ adalah penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan menayakan pada diri sendiri,”Apakah maksud batu-batu itu ?”
Dari seorang yang selalu pasti akan makna batu-batu itu dan yang telah diilhami oleh Roh Suci telah datang dengan kata-kata sebagai berikut :

“Dalam menelusuri kembali akan sejarah kita di masa lampau, dan setelah kita berjalan melalui tiap langkah kemajuan sampai kedudukan kita pada hari ini, saya dapat berkata,”Puji Tuhan !”  Manakala saya melihat apa yang telah dikerjakan oleh Tuhan, saya sungguh dipenuhi rasa keheranan serta keyakinan di dalam Kristus sebagai pemimpin. Kita tidak perlu merasa takut akan hari depan kita kecuali kita melupakan pimpinan Tuhan di masa lampau, dan pelajaranNya dalam sejarah kita.”
(Life Sketches, hal. 196)


  1. Percayailah Pimpinan Roh Suci

Tekanan tulisan Pendeta Wilson adalah pada “Batu-Batu” yang menjadi peringatan akan pimpinan Roh Suci pada mula pertama sejarah gereja kita. Batu-batu itu berbentuk doktrin-doktrin dan landasan-landasan pelajaran Advent. Batu-batu itu telah diteguhkan dan dipastikan melalui karunia Roh Suci sendiri dalam bentuk nubuatan-nubuatan untuk akhir jaman sebelum Yesus datang. Batu-batu itu tidak dapat disingkirkan. Kalau disingkirkan, kita tidak akan mempunyai tanda-tanda jalan lagi dan generasi muda kita akan kehilangan arah. Adalah menjadi tanggung jawab kita masing-masing untuk meyakinkan diri akan batu-batu petunjuk jalan itu. Batu-batu itu telah diletakkan oleh Roh Suci pada permulaan pekabaran Tiga Malaikat, dan batu-batu itu akan diperkuat pada saat penyelesaian pekabaran yang sama. Hal ini telah ditegaskan oleh Roh Suci sendiri  :

“Tuhan telah menyatakan bahwa sejarah akan diulangi apabila kita akan memasuki tahap terakhir pekerjaan ini ………… Tiap-tiap Penyanggah Kebenaran yang telah didirikanNya akan diperkuat.”
(Selected Messages 2, 390)

 Hal ini juga dapat kita lihat dari kebenaran Alkitab. Pada tahap permulaan pekabaran Tiga Malaikat dalam Wahyu pasal 14 : 8-11, yang berbunyi :
“Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”

Itulah pekabaran yang telah berjalan. Tetapi sejarah akan diulangi apabila kita memasuki tahap terakhir pekerjaan kita. Kuasa besar akan menyertai umat-umat Allah. Roh Suci akan dicurahkan dengan sepenuhnya. Kekuatan-kekuatan yang melawan umat Allah sangat besar.
Seluruh kekuatan dunia akan disatukan oleh setan. Kecuali Roh Suci dicurahkan untuk menopang umat Allah tidak akan ada harapan sedikit pun bagi umat yang lemah itu untuk bertahan. Tetapi kuatlah tangan Allah dan Kristus !  Segalanya telah dipersiapkan dan diperhitungkan oleh Tuhan kita dan umatNya yang sangat dikasihiNya telah diberitahu melalui ilham Roh Suci berupa tulisan-tulisan Roh Nubuat !  Barang siapa yang menaruh percaya pada batu-batu tanda pimpinanNya akan menerima kuasaNya. Dan dengan Suara Nyaring mereka akan berseru :


Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat." Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
(Wahyu 18 : 2 - 9)

Jelas sekali bahwa penyelesaian pekerjaan pekabaran Malaikat yang Ketiga di bawah kuasa Roh Suci (Hujan Akhir) yang besar, akan diulangi dan akan memperkuat pekabaran-pekabaran yang telah menjadi batu-batu doktrin Advent pada awal permulaan gerakan ini. Oleh sebab itu batu-batu peringatan tersebut tidak boleh kita lupakan seperti calendar tahun lalu yang sudah tidak terpakai lagi. Apa yang telah dialami oleh para pelopor kita pada waktu mereka berdoa, menyelidiki Alkitab disertai cucuran air mata dan dipimpin melalui penglihatan-penglihatan yang didatangkan oleh Roh Suci, perlu dihidupkan dan diperkuat, oleh karena di dalam pekerjaan itu lah kita akan bertemu dengan Pemimpin kita yang di sorga.

Kita tidak mengetahui berapa lama lagi kita harus mengembara di dunia yang fana ini. Dan kita tidak perlu tahu. Karena kita percaya bahwa Tuhan telah mengatur segala sesuatunya sehingga apa yang terbaik saja yang akan menjadi bahagian kita.

Yang terpenting dan terutama  pada dewasa ini adalah untuk selalu mempercayai akan pimpinan Roh Suci pada masa lampau, sekarang, dan pada masa yang akan datang.
Pimpinan Tuhan hanya akan melewati satu jalur saja. Walau pun mungkin pada saat ini, kita masih dihinggapi rasa keragu-raguan, kecemasan atau pun ketakutan akan masa depan, kita tidak perlu putus asa. Itu adalah pekerjaan setan untuk mengisi hati dan pikiran kita denagn rasa bimbang dan takut.

Kita harus akui bahwa setan kuat !  Walau pun begitu, kita masih dapat menang !  tetapi kita tidak boleh menempuh jalan-jalan kita sendiri. Ingatlah, Yohanes Pembaptis pun masih dapat bimbang. Tetapi Yohanes Pembaptis mau merendahkan hatinya dan mengosongkan dirinya dan mempercayai laporan yang dibawa oleh murid-muridnya tentang pekerjaan Kristus.

Kita pun harus belajar mempercayai pimpinan Roh Suci pada masa lampau. Percayailah “BATU-BATU” yang telah Ia letakkan di sepanjang perjalanan kita. Dan pasti kita akan tiba di tempat tujuan kita !!

MARANATHA !
  

Disadur ulang dari Seri Pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswojo Kadarman  (alm.)
Malang, Hari Sabat, 02  April 1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar