Rabu, 18 Juli 2012

SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN


Ini adalah kisah nyata dimana ada seorang yang mempunyai impian. Ia ingin menjadi astronot. Ia ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi ia tidak memiliki sesuatu yang tepat. Dia tidak memiliki gelar. Dan dia bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Dia warga biasa, dan ia seorang guru. Hari itu juga ia mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari ia berlari ke kotak pos.

Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doanya terkabulkan. Dia lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi .

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impiannya semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, Dia menunggu dan berdoa lagi. Dia tahu ia semakin dekat pada impiannya. Beberapa waktu kemudian, dia menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini dia menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Dia berpikir Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? ... Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu dia terus berdoa.

Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Dia kalah. Impian hidupnya hancur. Dia mengalami depresi. Rasa percaya dirinya lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaannya. Dia mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? ... Kenapa bukan aku? ... Bagian diriku yang mana yang kurang? ... Mengapa aku diperlakukan kejam? ... Dia berpaling pada ayahnya. Dan ayahnya berkata,"Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, Dia berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, dia kembali menantang impiannya untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua doa dan pertanyaannya dan menghapus semua keraguannya saat Challanger itu meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Dia teringat kata-kata ayahnya,"Semua terjadi karena suatu alasan." Dia tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun dia sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadirannya di bumi ini. Dia memiliki misi lain dalam hidup. Dia tidak kalah; Dia seorang pemenang. Ia menang karena ia telah kalah. Dia adalah, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doanya dikabulkan.

Sering kita meminta kepada Tuhan setangkai bunga segar, Ia beri kaktus jelek dan berduri. Kita minta kupu – kupu, diberi ulat berbulu. Kita sedih dan kecewa. Namun kemudian kaktus itu berbunga indah sekali, dan ulat itu menjadi kupu –kupu yang sangat cantik. Itulah jalan Tuhan, indah pada waktunya. Tuhan tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi Ia memberi apa yang kita perlukan.Kadang kita sedih, kecewa dan terluka, tapi jauh di atas segalanya Ia sedang merajut yang terbaik dalam dalam kehidupan kita.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :

1. Apabila Tuhan mengatakan YA
Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta

2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK
Maka kita akan mendapatkan yang lebih baik

3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU
Maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak NYA

Kesimpulan: Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa DIA tepat selalu waktu....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar