Minggu, 22 Juli 2012

Apakah Orang Kaya Sukar Masuk Surga?




Allah dalam Yesus Kristus memiliki rencana yang indah bagi umatNya.  Allah rindu umatNya diberkati senang, bahagia, memiliki hidup berkelimpahan (Yeremia 29:11).  Tuhan Yesuspun mengatakan hal yang sama “…Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyai nya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10).  Karena memang allah memiiki, baik kekayaan, ketenaran, kemasyuran dan segala sesuatu (1Tawarikh 29:11).  Kita harus diberkati, hidup dalam kecukupan, kekayaan, dan kelimpahan supaya kita dapat menoong diri sendiri (2Korintus 9:8), menolong oranglain (Galatia 6:2) dan membantu pelayanan pekerjaan Tuhan (Mazmur 67:2-3).  Namun kadangkala kekayaan dapat mempengaruhi sikap hati dan membuat kita lupa, bahkan menjauh dari Allah sumber segala berkat.  Barangkali inilah penyebab Tuhan Yesus berkata, “sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih baik seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Matius 19-24).
Simak tiga hal perihal hargta dan kekayaan yang dapat menghambat orang kaya masuk sorga:
  1.  Kekayaan dan harta dapat membuat seseorang lupa Tuhan.  Banyak anak Tuhan ketika masih susah dan miskin, begitu tekun mencari Tuhan, rajin berdoa, setia mengikuti setiap kegiatan ibadah di gereja, senantiasa menaruh pengharapan pada Allah saja.  Apapun pergumulan atau masalah yang dihadapinya, selalu dipasrahkannya kepada Tuhan.  Lebih mengutamakan Tuhan dalam segala aspek kehidupannya.  Kenyamanan harta dapat memanjakan seserang, sehingga keinginan dagingnya lei8h utama dari kepentingan Tuhan dan kerajaanNya.  Inilah yang dipesankan Allah kepada Musa (Ulangan 8:11-20) dialami oleh Daud (2Samuel 11:1-4) dan dialami oleh salomo (1Raja-raja 1-13).  Harta dan kekayaan telah menutup mata banyak kita daripada Allah Pemilik dan pemberi segala sesuatu.
  2. Kekayaan dapat membuat manusia tinggi hati.  Harta dan kekayaan tidak kita bawa dari raim ibu saat kita dilahirkan (1Timotius 6:7).  Itu berarti, apa yang ada pada kita, semua adalah anugerahNya.  Kita tidak memiliki alasan untukk sombong dan tinggi hati.  Kalaupun kita harus bermegah, hendaklah kita bermegah akan Allah dan bukan akan apa yang Ia berikan (Yesaya 9:23-24).  Rasul Paulus menganjurkan Timotius untuk mengingatkan orang kaya, agar mereka jangan tinggi hati dan berharap pada kekayaanya, melainkan pada Allah yang dalam kekayaanNya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati (1Timotius 6:17-19).
  3. Harta kekayaan dapat memperhamba manusia.  Patut diakui bahwa orang kaya lebih mengandalkan harta dan kekayaannya, sehingga ia kurang berserah kepada Tuhan.  Harta dan kekayaan, menjadi majikan atas hati manusia.  Hatinya lalu melekat pada hartanya.  Dan inipun suatu kejahatan, karena cinta akan uang adalah akar segala kejahatan (1Timotius 6:10).  Bertalian dengan harta yang dapat menghambat manusia masuk sorga, makadoa raja Salomo berikut ini perlu kita renungkan,” jauhkanlah daripadaku kecurangan dan kebohongan.  Janganlah berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.  Berikanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.  Supaya kalu akukenyang, aku tidak menyangkalMu dan berkata Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku” (Amsal 30:8-9).  Ijinkanlah Tuhan menjadi raja dlaam hidup kita bukan harta.
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.


Oleh:Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA 

Sumber:Anggurbaru April 12 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar