Senin, 10 Januari 2011

Rahasia Menuju Perhentian Surgawi

PENDAHULUAN:
Baru beberapa tahun lalu ada orang meramalkan bahwa kita akan mempunyai lebih banyak waktu luang sehingga kita tidak tahu lagi bagaimana mengisi waktu luang itu. Ada beberapa alasan yang masuk akal atas ramalan yang menyakinkan itu. Di kota-kota besar dunia komputer mengubah tugas-tugas yang sebelumnya memakan waktu sebulan menjadi hanya sepersekian detik. Dan robot mulai mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sangat meletihkan di industri-industri berat.
Tetapi setelah komputer membanjiri dunia dan peralatan otomatis bekerja secara otomatis, kita sekarang makin lebih terburu-buru dari sebelumnya. Zaman ini, manusia terus mengejar waktu. Di atas segalanya, keluarga juga kekurangan waktu. Para suami dan istri sulit sekali mengatur ‘’waktu yang berkwalitas’’ bersama anak-anak, apa lagi dengan satu sama lainnya.
Suatu penelitian di satu kelompok kecil masyarakat menunjukkan bahwa rata-rata waktu per hari yang para bapak gunakan bersama anaknya yang paling kecil – 37 detik! Keluarga sudah kehilangan waktu dan kehilangan jamahan. Bagaimana kita mengurangi kesibukan agar bias berhubungan akrab lagi?

UPAH KEHIDUPAN BERTEGANGAN TINGGI
Yesus memahami persoalan-persoalan keluarga yang mengalami ketegangan dan Ia mau kita mengerti bahwa perhentian rohani adalah bagian dari: “KWALITAS HIDUP.”

MARILAH KEPADAKU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, AKU AKAN MEMBERI KELEGAAN KEPADAMU. Pikullah kuk yang Kupasang dan BELAJARLAH PADAKU, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan JIWAMU AKAN MENDAPAT KETENANGAN.” Matius 11:28,29

Alkitab menganjurkan agar kita mengalami perhentian seperti ini dalam dua cara: dating kepada Kristus setiap hari dan setiap minggu.

BERHUBUNGAN DENGAN YESUS TIAP HARI

Orang banyak selalu mendambakan perhatian Yesus. Dan Kristus memberikan roh kedamaian dan ketenagan kepada semua yang berada disekitarnya. Bagaimana caranya? Ia memanfaatkan waktu setiap hari berhubungan dengan Bapa-Nya yang di surga. Ia terus-menerus bergantung pada Bapa-Nya untuk mendapatkan kekuatan menghadapi tantangan-tantangan hidup (Yohanes 6:57).
Jika kita harus hidup dalm suatu kehidupan yang tulus dan kokoh sepert Dia, kita harus terus bergantung pada Yesus – biarkanlah firman-Nya dan Roh-Nya mengisi dan membentuk kita. Cara terbaik melawan kekuatan-kekuatan yang menghancurkan kita secara pribadi dan merobek-robek kita sebagai satu keluarga ialah menggunakan waktu yang berkwalitas bersama Kristus.
Ia mengatakan:
TINGGALLAH DI DALAM AKU dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab DILUAR AKU KAMU TIDAK DAPAT BERBUAT APA-APA. “Yohanes 15:4,5

Satu dari kebutuhan terbesar pada zaman kita ini ialah agar orang-orang mencari sumber-sumber rohani yang tersedia melalui usaha membentuk hubungan dengan Yesus dari hari ke hari. Satu hal yang sangat penting ditekankan mengenai hubungan kita dengan Kristus ialah mengenai pekerjaan-Nya yang sudah selesai di atas salib. Perhentian yang sebenarnya, ketenangan yang sejati, hanya ada oleh karena pekerjaan agung yang sudah selesai yang Yesus maksudkan ketika Ia berseru sesaat sebelum kematian-Nya: “Sudah genap” (Yohanes 19:30). Dengan kata lain, pekerjaan-Nya menebus kita sudah selesai.
Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita
sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya SATU KALI SAJA menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk MENGHAPUSKAN DOSA oleh korban-Nya.” Ibrani 9:26

Ketika Yesus mati, Ia “Menjauhkan dosa.” Itu sebabkan dikatakan bahwa orang percaya yang telah mengaku dosa-dosanya dapat “beristirahat” dalam pekerjaan Kristus yang telah selesai. Kita diterima.
Kesalahan banyak disebabkan oleh langkah yang penuh rasa takut dalam hidup kita sekarang. Tetapi Yesus mengatasi masalah dosa sekali untuk selama-lamanya di salib. Seruan Yesus, “Sudah genap,” mengukuhkan kepastian akan janji-Nya bahwa “Aku akan memberikan perhentian kepada kamu.” Kristus menyelesaikan pekerjaan penebusan untuk kita di Golgota(Titus 2:14), kemudian Ia beristirahat di kubur sepanjang hari Sabat, dan bangkit dari kubur hari Minggu pagi sebagai Pemenang atas dosa dan kemaitan. Umat Kristen tidak akan mendapatkan jaminan yang lebih besar daripada perhentian dalam pekerjaan Kristus yang sudah selesai itu.
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan KEYAKINAN IMAN YANG TEGUH…. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab IA YANG MENJANJIKANNYA, SETIA.” Ibrani 10:22,23.

Oleh karena Dia “yang menjanjikannya setia,” kita dapat masuk ke dalam perhentian keselamatan yang Yesus telah janjikan. Keteguhan, kedamaian dan perhtentian yang kita alami bersama Yesus setiap hari bukanlah hasil dari apapun yang kita buat, tetapi oleh apa yang Dia telah buat di salib.
Kita mendapatkan perhentian dalam Kristus karena keselamatan kita itu pasti. Kepastian itu mendorong kita untuk menggunakan waktu bersama Kristus setiap hari, membuat firman-Nya makanan kita dan bernafas dalam atmosfir surga melalui doa. Perhentian bersama Yesus menolong kita mengubah pola hidup yang tertekan menjadi suatu kehidupan yang damai dan terarah.
HUBUNGAN DENGAN YESUS SETIAP MINGGU
Setelah Kristus menjadikan dunia dalam enam hari (Kolose 1:16,17), Ia menyediakan perhentian Sabat. Itulah kesempatan tiap minggu bagi kita untuk mengembangkan hubungan kita dengan Dia.
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, BERHENTILAH Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah MEMBERKATI hari ketujuh itu dan MENGUDUSKANNYA, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” Kejadian 1:31-2:3.
Sebagai Pencipta mereka, Yesus “beristirahat” pada hari Sabat pertama bersama Adam dan Hawa, dan Ia “memberkati” hari Sabat dan “menguduskannya.” Allah membuat putaran tujuh hari seminggu bukan untuk keuntungan Dia, tetapi untuk Adam dan Hawa dan untuk kita sekarang. Oleh karena Ia sangat memperhatikan manusia yang dicipta-Nya, Ia merencanakan agar setiap hari ketujuh, seumur hidup mereka, harus diserahkan untuk mencari hadirat Allah. Tiap Sabat, sebagaimana yang dikatakan-Nya, adalah satu hari istirahat jasmani dan penyegaran rohani. Masuknya dosa ke dalam dunia membuat kebutuhan akan perhentian Sabat itu malah makin sangat diperlukan.
Juruselamat yang sama, yang menjanjikan ‘’perhentian’’ kepada Adam dan Hawa, sekitar dua ribu tahun kemudian memberikan hokum itu kepada Musa di Bukit Sinai. (1Korintus 10:1-4). Yesus memilih untuk menaruh hokum perhentian Sabat tepat di tengah-tengah dari Sepuluh Hukum. Hokum Keempat itu adalah:
INGATLAH DAN KUDUSKANLAH HARI SABAT: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamany TUHAN menjadikan langi dan bumi, laut dan segala isinya dan Ia BERHENTI pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN MEMBERKATI hari Sabat dan MENGUDUSKANNYA.”
Keluaran 10:8-11
Allah membentuk hari Sabat sebagai satu hari untuk “mengingat” Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.” Perhentian Sabat setiap minggu menghubungkan kita dengan Pencipta yang memberkati hari itu dan mengkhususkannya.
Pada waktu Yesus tinggla di atas bumi, Ia memanfaatkan setiap kesempatan untuk memelihara persekutuan-Nya dengan Bapa-Nya. Ia mendapatkan manfaat dari perhentian Sabat oleh berbakti pada hari Sabat, seperti yang Lukas sebutkan :
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan MENURUT KEBIASAANNYA PADA HARI SABAT IA masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” Lukas 4:16

Jika Yesus yang adalah Manusia-ilahi perlu beristirahat untuk bersama Bapa-Nya pada hari Sabat, maka kita umat manusia sesungguhnya lebih memerlukan itu. Bila Yesus mengenyampingkan ketatnya peraturan yang orang Yahudi buat pada hari Sabat (Matius 12:1-12) Ia menunjukkan bahwa Allah menjadikan itu untuk kebaikan umat manusia:
Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Hari Sabat diadakan untuk
manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat’”. Markus 2:27,28.
Yesus mengutamakan pentingnya Sabat sampai kepada kematian-Nyapun. Ia mati pada hari Jumat, “hari persiapan, dan hari Sabat segera mulai’’ (Lukas 23 :54). Pada saat itu Ia menyatakan, “Sudah genap,” yaitu, pekerjaanNya datan kedunia ini dan mati menggantikan umat manusia sudah selesati (Yohanes 19 :30 ; 4 :34 ; 5 :30). Lalu untuk merayakan misi-Nya yang sudah selesai, Yesus beristirahat di kubur sepanjang hari Sabat.
Sama seperti kristus menyelesaikan pekerjaan penciptaan-Nya pada hari keenam lalu beristirahat pada hari ketujuh, demikian juga, oleh mati disalib, Ia menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya pada hari keenam lalu beristirahat pada hari ketujuh.
Pada hari Minggu pagi Yesus keluar dari kubur, sebagai Juruselamat yang menang (Lukas 24 :1-7). Ia telah meminta para murid-Nya untuk memelihara Sabat bersama Dia setelah kebangkitan-Nya. Berbicara mengenai kebinasaan Yerusalem, yang terjadi empat puluh tahun setelah kematian-Nya, Ia memberitahukan mereka:
Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri
itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan
pada hari Sabat.” Matius 24;20.
Juruselamat kita menginginkan murid-murid-Nya dan semua yang bertobat untuk terus mempraktekkan semua yang Ia telah ajarkan (Yohanes 15:15,16). Ia mau mereka menikmati perhentian keselamatan dan perhentian Sabat. Mereka tidak mengecewakan Dia. Murid-murid terus meemlihara Sabat setelah kematian Kristus. (lihat Lukas 23:54-56; Kisah 13:14; 16:13; 17:2; 18:1-4).
Yohanes kekasih terus memelihara hubugnannya dengan Kristus setiap minggu, pada hari Sabat. Pada tahun-tahunterakhir dari kehidupannya, iamenulis, “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala.” (Wahyu 1:10). Menurut Yesus, “Hari Tuhan’’ adalah hari Sabat, ‘’karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.’’ (Matius 12 :8).
Pada hari Sabat kita merayakan dua tugas terbesar yang Tuhan sudah selesaikan demi kita : menciptakan kita dan menyelamatkan kita. Pengalaman Sabat ini akan terus berlanjut di surga :
‘’Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap dihadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN….Bulan berganti bulan dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.’’ Yesaya 66 :22,23.

Hari Yang Manakah Hari Yang Ketujuh Itu ?

7 S Lukas 23:46,54-56;24:1-6
« Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya.” (Dia mati! Pada hari apakah Yesus mati ?)

Lukas 23 :54-56

« Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. Dan perempuan-perempuan yang dating bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka malihat kubur itu dan bagaimana mayatNya dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat. »
Kristus telah mati pada hari persiapan---hari sebelum hari Sabat. Pengikut-pengikut yesus beristirahat pada hari Sabat hari yang ketujuh “menurut hukum Taurat. »

Pada Hari Apakah Kristus Telah Bangkit ?

Lukas 24 :1-6

« Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurutt hukum Taurat, tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah erguling dari kubur itu dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka : « Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, diantara orang mati ? Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit. »
Kematian, penguburan, serta kebangkitan untuk selamanya meneguhkan hari yang ketujuh, hari Sabtu, sebagai hari Tuhan.





MATI
Hari ke – 6
Jumat


BERISTIRAHAT
Hari ke – 7
Sabtu

BANGKIT
Hari ke – 1
Minggu



Hari Apakah Yang Rasul Paulus Pelihara Sebagai Hari Suci ?

8 S Kisah 17 :2

« Seperti biasa Paulusmasuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. »

9 S Kisah 18 :4,11

« Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. »
« Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah ditengah-tengah mereka. »
Tidak ada pertanyaan mengenai hari Kristus ataupun hari-hari para rasul yaitu hari Sabat. Hari itu adalah hari yang ketujuh. Tetapi inilah yang menjadi pertanyaan yang besar : « Oleh karena Alkitab begitu sangat jelas bahwa hari yang ketujuh, hari Sabtu, adalah hari Sabat, bagaimanakah caranya sehingga mayoritas umat-umat Kristen memelihara hari yang pertama dalam minggu ? SIAPAKAH YANG TELAH MEROBAHNYA?

Kapan Hari Sabat Telah Dirobah Dari Hari Sabtu Menjadi Hari Minggu ?

Perubahan hari Sabat ke hari Minggu tentulah telah terjadi setelah jaman Alkitab oleh penguasa manusia yang tidak berhak melakukan itu.
Neander, ahli sejarah yang terkenal mengatakan: Perayaan hari Minggu, seperti hari-hari perayaan yang lainnya, hanyalah merupakan peraturan yang dibuat manusia saja, dan adalah jauh dari pemikiranpara rasul untuk mengadakan perintah keagamaan seperti ini, jauh dari pemikiran mereka, dan jauh dari para pendiri gereja yang mula-mula, untuk merobah hukum hari sabat menjadi hari Minggu. « History of the Christians Religion and Church,” halaman 186.
Pada awal abad keempat kaisar Konstantin telah bertobat menjadi orang Kristen. Pada waktu itu Mithraism serta penyembahan matahari telah dipraktekkan oleh jutaan orang di seluruh kekaisaran Roma. Dengan maksud untuk menganjurkan agama yang baru yaitu agama Kristen kepada rakyatnya. Konstantin mersa perlu untuk memakai adat, tradisi masyarakat kebanyakan. Pada tanggal 7 Maret, 321 sesudah masehi perintah kaisar dibuat menjadi undang-undang. « Hendaklah seluruh hakim-hakim beserta dengan penduduk-penduduk kota, dan segenap pekerjaan bisnis dihentikan pada hari yang patut dihormati yaitu HARI MATAHARI. Corpus Juris Civilis Code, lib.3,tit.12,3.
Kemudian bermunculanlah sejumlah keputusan-keputusan gereja yang menguatkan akan pemeliharaan hari Minggu.
Alasan Hari Minggu Menjadi Terkenal :
  1. Pengaruh dari mithraism serta penyembahan matahari.
  2. Keberadaan dari upacara-upacara kekafiran --- Hari Matahari.
  3. Bertumbuhnya anti-semitism (tidak suka membela orang Yahudi) diantara orang-orang Kristen.
  4. Pemikiran untuk menghormati hari kebangkitan.
  5. Perkembangan kemurtadan di dalam gereja secara lambat-laun.

Alkitab Meramalkan Suatu Penyimpangan Dari Kebenaran

Rasul Paulus meramalkan bahwa setelah para rasul mati akan ada suatu penyimpangan dari kebenaran-kebenaran Alkitab.

10 S Kisah 20 :29,30
« Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ketengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. »

Kesaksian Gereja Katolik
John A. O’Brien, Ph.D., seorang Katolik mengatakan: “Tidak ada di dalam Alkitab hari Minggu ditunjukkan sebagai hari Tuhan ; hari yang ada disebutkan adalah hari Sabat, hari yang terakhir di dalam satu minggu. Gereja (Katolik) yang mula-mula telah dengan sengaja merobah hari tersebut. “Finding Christ’s Church, (1950).
Pendeta Peter Geiermann mengatakan:
Pertanyaan --- Yang manakah hari Sabat?
Jawab --- Hari Sabtu adalah hari Sabat.
Pertanyaan --- Mengapakah kita berbakti pada hari Minggu gantinya hari Sabtu ?
Jawab --- Kita berbakti pada hari Minggu gantinya hari Sabtu oleh karena Gereja Katolik, di dalam Majelis Laodicea (A.D.336), mengalihkan kehikmatan dan kesucian akan hari Sabtu menjadi hari Minggu. ”The Convert’s Catechism of Catolic Doctrine, halaman 50.”
Pertanyaan --- Bagaimanakah caranya meyakinkan anda bahwa gereja memiliki kuasa utnuk memerintahkan adanya perayaan-perayaan maupun hari-hari suci ?
Jawab --- Dengan cara adanya tindakan merobah hari Sabat menjadi hari Minggu. “Abridgment of the Christian Doctrine, halaman 58.”
“Hari Minggu didirikan, bukanlah berdasarkan Kitab Suci, melainkan berdasarkan tradisi, dan dengan jelas adalah kebiasaan dari Katolik.” Catolic Record, September 17,1893.

Kesaksian Gereja Protestan
Gereja Luther: “Pemeliharaan hari Tuhan (hari Minggu) didirikan bukanlah berdasarkan suatu perintah Allah, tetapi berdasarkan kekuasaan dari gereja.” “Augsburg Confession of Faith,” sebagaimana dikutip di dalam Cox’s Sabath Manual, halaman 287.
Gereja Metodis: “Adalah memang benar bahwa tidak ada terdapat perintah yang nyata bagi baptisan anak-anak kecil… tidak pula ada perintah yang tegas untuk memlihara hari suci hari yang pertama di dalam satu minggu. “Rev.Amos Binney, Theological Compend, (1902), halaman 180,181.
Gereja Baptis: “Dr. Edward T. Hiscox, penulis dari The Baptist Manual, dihadapan sekelompok para pendeta, membuat pengakuan yang jujur ini: “Telah ada terdapat dan adalah merupakan suatuperintah untuk memelihara suci hari Sabat, tetapi hari Sabat bukanlah hari Minggu. Akanlah dikatakan, meskipun demikian, dan disetai dengan pertunjukkan rasa kemenangan, bahwa hari Sabat telah dipindahkan dari hari yang ketujuh menjadi ke hari yang pertama di dalam minggu, dengan segala kewajiban-kewajibannya, kehormatannya maupun peneguhannya. Dengan rasa sangat ingin tahu untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan ini, yang telah saya tekuni selama bertahun-tahun, saya bertanya-tanya, dimanakah catatan tentang pelaksanaan akan hal ini dapt ditemukan? Tidak ada di dalam Perjanjian Baru, sama sekali tidaklah ada. Tidak ada bukti secara Alkitabiah akan perobahan dari lembaga hari Sabat dari hari yang ketujuh menjadi hari yang pertama dalam minggu.
Sudah tentu, ia melanjutkan.” Saya cukup mengetahui dengan baik bahwa hari minggu telah diberlakukan pada awal sejarah kekristenan sebagai hari perbaktian, sebagaimana kita pelajari dari para pimpinan gereja maupun dari sumber-sumber lainnya. Namun alangkah disayangkan bahwa hal ini muncul dengan ditandai dengan cirri-ciri penyembahan berhala, serta dijadikan Kristen dengan nama dewa matahari, ketika dipakai serta diteguhkan oleh Gereja Katolik Roma yang murtad, dan diwariskan sebagai suatu peraturan sacral kepada penganut protestan.” Edward T. Hiscox, D.D.. penulis dari The Baptist Manual,di dalam suatu selebaran yang dibacakan dihadapan New York Ministers Conference yang berlangsung pada tanggl 13 November 1893.

Apakah Yang Alkitab Katakan?
11 S Matius 15:3,9,13
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?”
“Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh BapaKu yang disorga akan dicabut dengan akar-akarnya.”
Siapakah yang telah menanamkan pemeliharaan hari Sabat? Tuhan Allah, khalik pencipta langit dan bumi. Siapakah yang telah menanamkan pemeliharaan hari Minggu? Manusia. Kristus mengatakan: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh BapaKu yang disorga akan DICABUT DENGAN AKAR-AKARNYA.”
Tetapi kita panjatkan ucap syukur kepada Allah hari Sabat masih tetap berlangsung.

12 Ibrani 4:4,9,10
Sebab tentang hariketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaanNya.”
“Jadi masih tersedia suatu hariperhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentianNya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaanNya.”
Pada hari apakah Allah telah berhenti? Pada HARI YANG KETUJUH sekiranya anda bersedia memasuki tempat perhentianNya. Anda akanlah berhenti dari segala urusan pekerjaan anda serta mencari penyegaran kerohanian pada HARI KETUJUH sebagaimana Allah telah lakukan.
Sekiranya ana mengetahui dengan pasti hari apakah yang Yesus akan pelihara seandainya Dia berada di dunia ini pada saat ini, anda akan memelihara hari yang sama, bukankah demikian?

13 S Ibrani 13:8
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. »
Petrus memberitahukan kepada kita bahwa yesus telah meninggalkan kita suatu teladan sehingga kita sepatutnya mengikuti langkah-langkahNya.(1Petrus 2 :21) kembali kepada mulanya, adalah Kristus yang telah berhenti bersama dengan Allah Bapa pada hari Sabat yang pertama kali. Ketika Kristus dahulu datang sebagai seorang manusia hampir 2000 tahun yang lalu, Ia telah memberkati hari ketujuh yang sama sebagaimana ia memberkati pada pagi penciptaan.
Kini kita tiba pada jaman sekarang --- akankah Yesus berobah? Tidak! Ia akan tetap memelihara hari ketujuh yang sama sebagaimana Ia telah memberkati serta menguduskan dan mengasingkannya untuk suatu maksud yang suci.

MANFAAT PERHENTIAN SABAT
Manusia sekarana saling menginjak satu sama lain dalam kehidupan mereka yang penuh rasa takut. Banyak orang sedang menghadapi kehancuran. Keluarga-keluarga terjerumus dalam ketegangan. Tetapi Allah memberikan Sabat sebagai satu cara yang jauh lebih baik untuk menghidupkan kehidupan yang baik.
Mari kita memperhatikan beberapa manfaat khusus dari perhentian Sabat:
(1)Sabat adalah peringatan akan penciptaan, dan oleh memelihara kesuciannya, kita membangun satu tugu peringatan akan Pencipta kita. Jam-jamnya yang suci memberikan kesempatan yang luar biasa untuk berhubungan dengan alam di dunia ciptaan Allah. Kapan Anda atau keluarga anda terakhir kali menggunakan waktu untuk masuk ke janlan-jalan sempit di hutan yang indah dan tenang atau ke riakan anak sungai yang berbatu? Hari Sabat memberikan kita waktu untuk digunakan bersama Yesus dan menikmati sedikit keajaiban yang Ia telah ciptakan untuk kita.
(2)Pada hari Sabat kita menikmati sukacita perbaktian dan persekutuan bersama umat Kristen lainnya. Ada manfaatnya memuji Allah bersama-sama dengan orang-orang lain dalam satu kelompok umat yang berbakti. Sabat memberikan waktu khusus bagi kita untuk datang bersama-sama sebagai satu tubuh jemaat untuk memperkuat kembali batere rohani kita.
(3)Sabat memberikan kesempatan melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan. Apakah ada tetangga yang sakit minggu itu, dimana Anda tidak ada waktu untuk menjenguknya? Jika seorang sahabat memerlukan simpati oleh Karena kematian suaminya, bukankah tekanan hidup sehari-hari membuat dia membutuhkan perhatian Anda yang penuh kasih? Yesus menasehatkan:”Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” (Matius 12:12).
(4)Sabat adalah hari untuk memperkokoh ikatan keluarga. Yesus menyuruh, “(Pada hari Sabat) jangan kamu melakukan segala pekerjaanmu” (keluaran 20:20). Ia tidak dapat memberikan resep yang lebih baik kepadapara ayah pecandu kerja dan para ibu yang stress. Sabat adalah tanda STOP besar bagi para keluarga. Berhenti membuat hal-hal yang paling mendesak, mengesampingkan hal yang paling penting. Sabat adalah satu STOP besar bagi para keluarga. Berhenti membuat hal-hal yang paling mendesak, mengesampingkan hal yang paling penting. Sabat adalah satu hari di mana kita bisa mengganti tekanan-tekanan hidup dengan doa, kerja dengan tertawa, jadwal yang sibuk dengan perenungan yang tenang. Perhentian Sabat memberikan waktu kepada seluruh keluarga untuk berhubungan dengan Kristus dan mendapatkan tenaga rohani dari pada-Nya.
(5)Sabat adalah waktu dimana Yesus secara khusus datang dekat. Setiap perhubungan memerlukan waktu yang berkwalitas, dan tidak terkecuali hubungan kita dengan Kristus. Menyerahkan sehari penuh untuk Kristus setiap minggu adalah cara yang sangat baik untuk memelihara persahabatan kita dengan Dia selalu segar dan menyenangkan. Sabat memberikan kepada kita waktu ekstra untuk belajra Alkitab dan berdoa, waktu ekstra untuk sendirian dengan Kristus di satu tempat yang tenang sambil mendengar.
Yesus ‘’memberkati hari ketujuh dan menguduskannya’’ dengan janji akan kehadiran-Nya (Kejadian 2:3). Anda bisa memahami mengapa penting memelihara Sabtu, hari ketujuh dalam minggu sebagai hari Sabat, karena itu adalah hari yang Kristus khususkan pada waktu penciptaan untuk berhubungan dengan kita secara khusus.
Ketika Yesus menciptakan hari Sabat tampaknya Ia sudah memikirkan tentang generasi kita sekarang ini. Itulah yang sebenarnya kita perlukan dalam lingkungan yang dipenuhi dengan ketegangan hidup ini; satu hari yang benar-benar lepas dari segala sesuatu yang lain. Satu hari untuk berbakti kepada Allah, berhubungan kembali dengan ciptaan, dan memusatkan perhatian pada hubungan persahabatan.

CICIPAN PERHENTIAN SURGAWI

Kita dapat merangkum semua manfaat ketergantungan pada Yesus melalui hubungan setiap hari dan setiap minggu dalam satu kata – perhentian. Kata “Sabat” berasal dari kata Ibrani yang berarti berhenti, jadi tidak heran Alkitab menyebutkan hari ketujuh « Sabat hari perhentian.” (Imamat 23:3).
Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya…. “JADI MASIH TERSEDIA SUATU HARI PERHENTIAN, HARI KETUJUH, BAGI UMAT ALLAH. Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.” Ibrani 4:4-11.
Menikmati “perhentian Sabat” memberikan kepada kita setiap minggu cicipan awal akan sukacita perhentian yang sempurna yang kita akan alami di surga. Perhentian ini bukan sekedar tidak ada kegiatan, tetapi itu menyangkut rasa aman, damai dan sejahtera yang terdapat pada akar kehidupan sejati yang berkelimpahan. Perhentian rohani semacam ini hanya bias dinkmati melalui pengalaman. Kesaksian dari mereka yang telah mengalami perhentian keselamatan dan perhentian Sabat adalah sama di mana-mana: “Jika Anda masuk ke dalam perhentian Yesus melalui hubungan harian dan mingguan, Anda akan menemukan sukacita yang besar dalam hidup ini.”
Maukah Anda berterima kasih kepada Yesus atas anugerah perhentian-Nya itu? Maukah anda bersyukur kepada-Nya atas janji perhentian keselamatan tiap hari dalam menghadapi tantangan hidup, dan atas janji perhentian Sabat tiap minggu untuk mengeratkan hubungan Anda dengan Dia? Bila Anda belum pernah melakukannya, maukah Anda menerima keselamatan yang Ia tawarkan? Maukah anda mengataka kepada-Nya keinginan Anda untuk memelihara Sabat tiap pekan? Maukah Anda mengatakan, “Ya Tuhan! Saya rindu mendapatkan sukacita pada hari yang Engkau telah tetapkan.” Buatlah tekad itu sekarang juga!

Jika Kita Mengasihi Yesus, Apakah Yang Ia Minta?
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu.”
Oleh karena Yesus telah cukup mencintai saya sehingga rela mati agar supaya saya boleh beroleh hidup, dengan sangat ingin dan dari lubuk hati yang paling dalam; saya menjawab Yesus: “Yesus, saya mengasihi Engkau. Saya akan mengikuti Engkau sampai pada akhirnya.”
Ku kan ikuti Engkau, Juru Slamatku,
Kau telah curahkan darahMu bagiku
Dan meskipun semua orang meninggalkanMu
Dengan kasih karuniaMu ku kan ikutii Engkau.

(I will follow thee, my Saviour
Thou didst shed Thy blood for me
And though all men should forsake Thee
By Thy grace I’ll follow Thee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar