Kamis, 16 Desember 2010

Warisan Gereja- Gereja Mula-mula hingga Gereja Reformasi

Artikel kali ini akan membahas sedikit mengenai asal mula dan perkembangan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.


1.  Philip Melanchthon (Jerman)1497-1560


Philip Melanchthon, pembaharu keagamaan Jerman, seorang teman dekat dan teman sekutu Luther. Lahir di Bretton, Baden. Seorang guru di Universitas Wittenberg.  Juru damai dan penulis dari Reformasi.  Ia menolong pembuatan konsep Augsburg Confession, sebuah titik penting dalam sejarah Reformasi.  Melalui pengaruhnya, Frederick II, Sang Bijak  (1482-1556), elector palatine menjadi seorang Protestan.



2.  William Tyndale (Inggris) 1490-1536


Tyndale bertekad menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Wycliffe dengan menerjemahkan Perjanjian Baru Gerika ke dalam Bahasa Inggeris untuk menolong para pendeta yang awam.  Gagal mendapatkan pertolongan Bishop of London, ia meninggalkan Inggeris di tahun 1525 dan pergi ke Wittenberg, disana ia bertemu Luther.    Di tahun 1525, ia menerbitkan karyanya yang lengkap tanpa membubuhkan namanya dan itu disebar-luaskan di Inggris sebelum para penguasa menemukannya dan membakarnya.  Dikhianati oleh seorang sahabat, ia diadili, dipersalahkan, lalu pada tanggal 6 Oktober 1536, dicekik dan dibakar hidup-hidup di Antwerp.



3.  John Calvin (Perancis) 1509-1554


Orang Perancis ini yang menguatkan kaum Huguenots Protestan.  Para pelajarnya pergi ke Spanyol dari Jenewa dan Swiss serta mendukung Reformasi.  Salah satu pelajarnya yang paling bersemangat adalah John Knox yang khotbahnya menggoncangkan fondasi dari kemurtadan di Skotlandia yang mengakibatkannya menjadi sebuah bangsa beragama Protestan.

4. John Knox (Skotlandia) 1505-1572





Seorang pengkhotbah dan pembaharu serta seorang sejarahwan reformasi Skotlandia yang giat.  Ia diangkat menjadi seorang pendeta kerajaan namun kemudian menjadi pemimpin dari suatu pergerakan yang aktif menentang bentuk ibadah Katolik di Skotlandia.  Dengan berani ia bersaksi di hadapan Ratu Mary (Mary Berdarah) yang beragama Katolik dengan risiko nyawanya, hal ini berakibat Mary turun takhta di tahun 1567.  Ia terus bergumul demi reformasi sampai Skotlandia terbebas dari gereja Katolik.


5.  John Wesley (Inggris) 1703-1791



John Wesley adalah seorang theolog Inggris dan evangelis, serta menjadi pendiri gereja Methodis.  Ia membawa kebenaran injil kepada orang-orang yang lebih berpengaruh melalui khotbahnya di Inggris.  






6.  Ulrich Zwingli (Swiss) 1483-1531





Pembaharu di Swiss di zaman Luther.  Seoang pendeta di Katedral Zurich.  Swiss menjadi percontohan damai dan keteraturan sebagai sebuah bangsa dan pusat Protestan sebagai hasil pekerjaannya.  Ia mati sahid di tangan kekuatan Katolik.  






7.  Petri Bersaudara (Swedia)




Di Swedia dua bersaudara Olavus Petri dan Laurentius Petri yang bertanggung-jawab membuat negerinya meninggalkan agama Katolik lalu membuat Lutheranism menjadi agama negara.  Pengadopsian itu terjadi pada tahun 1529 dengan dukungan Gustav I Vasa, raja  Swedia, dan melalui keputusan parlemen Swedia.  Petri Bersaudara juga menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Swedia dan sebagai hasilnya Swedia menjadi sebuah negara Protestan. 





8.  John Tausen (Denmark)


John Tausen adalah seorang pengkhotbah Reformasi di Denmark.  Denmark menjadi sebuah negara Protestan melalui karyanya, dan melalui penterjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Danish oleh Pedersen.



9.  Johann Gutenberg (Jerman)  1400-1468


Ia adalah seorang pencetak dan pelopor dalam penggunaan huruf-huruf bergerak untuk mencetak salinan-salinan berganda dimana tadinya para penulis menyalin dengan menggunakan tulisan tangan sebelum adanya  penemuan ini.  Gutenberg menambahkan hiasan pinggir yang ditulis tangan ke Alkitabnya 42 baris dalam usahanya untuk meniru sedekat mungkin dengan tulisan tangan Alkitab di abad pertengahan.  Buku-buku sekarang ini dapat dicetak dengan cepat dan murah serta informasi tentang berbagai pokok bahasan menjadi mudah diperoleh secara luas.  Hal ini mempermudah pertukaran ide di seluruh Eropa dan menolong menyebarnya ide-ide Renaissance (1300-1600) begitu pula Reformasi. 





10.  Thesis Martin Luther dan Percetakan Gutenberg



Gambar alat cetak milik Johan Gutenberg



Gambar Percetakan Johan

95 Thesis Luther dicetak dan dikirimkan ke seluruh Eropa pada saat percetakan Guttenberg dengan pertolongan TUHAN ditemukan saat itu.  Hal ini menolong penyebar-luasan pekabaran Reformasi ke seluruh Eropa.  


Gambar Buku Pertama Gutenberg yaitu Alkitab Latin yang dicetak pada tahun 1455  


11.  Kapal Mayflower dan Para Bapa Musafir Amerika


Sebuah sekte  Puritan yang dikenal sebagai kaum Brownists memisahkan diri dari Gereja Protestan Inggeris yang baru dan sesudah banyak aniaya mereka mencari tempat perlindungan di Belanda.  Akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke Amerika.  Pada tanggal 16 September 1620 sekitar 100 orang dari antara mereka berlayar dari Belanda dengan kapal Mayflower  ke Amerika karena mereka menghendaki kebebasan beragama.  Mereka menjadi dikenal sebagai Pendiri kaum Musafir.  Koloni Plymouth Baru ditemukan oleh mereka dan itu menjadi salah satu peristiwa utama dalam sejarah mula-mula koloni-koloni Amerika. 


12.  Roger Williams 1603-1683.



Seorang buangan demi kebebasan agama, Roger Williams harus menemukan sebuah kota dan sebuah koloni sebelum ia dapat berbakti menurut caranya sendiri.  Ia tepat sekali disebut sebagai salah satu dari para bapa demokrasi Amerika.  Idealisme Amerika berakar pada alasan-alasan yang ia lawan: – kesempatan bagi semua orang, tidak ada hak istimewa khusus diberikan kepada siapapun, kebebasan berbakti,  dan pemisahan penuh gereja dan negara.  Pemimpin agama Roger Williams yakin bahwa pemerintahan sipil dalam sebuah koloni tidak punya wewenang atas praktek agama rakyatnya.  Pada waktu pemerintah Koloni Pantai Massachusetts berusaha mengendalikan jemaat Williams, ia ke pengadilan untuk membela perkaranya namun ia kalah.  Gantinya menyerah dan meninggalkan pandangan-pandangannya, ia pindah ke tempat yang sekarang adalah negara bagian Rhode Island.  Disana ia mendirikan sebuah koloni yang disebut Providence.     Penduduk koloni Rhode Island mempraktekkan banyak agama, namun keputusan-keputusan yang dibuat untuk pemerintahan dibuat terpisah dari praktek-praktek agama. Dukungan kuat terhadap pemisahan gereja dan negara ditemukan dalam Konstitusi Amerika Serikat.  Hal ini menyumbang pada dipakainya sebuah sistim toleransi keagamaan oleh para perancang konstitusi Amerika Serikat.  Karena peraturannya mengenai toleransi keagamaan yang penuh, koloni ini menarik banyak pengungsi dari aniaya keagamaan, khususnya para Quakers (Masyarakat Teman).      
      




Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar